Sebab, PT KA Daop VIII Surabaya sebagai pemiliknya tidak memiliki kereta cadangan untuk mengganti.
"Kalau ada kereta cadangan, kereta yang rusak bisa disimpan dulu untuk diperbaiki. Tapi karena tidak ada cadangan, ya sudah seadanya saja daripada penumpang terlantar," ujar Kepala Humas PT KA Daop II Bandung Bambang S Prayitno kepada detikbandung, di Kantor PT KA Daop II Bandung, Jalan Stasiun, Rabu (6/10/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Daop II Bandung dan Daop VIII Surabaya masih berkoordinasi untuk memperbaiki kereta itu. Sebab, kenyamanan penumpang jadi terganggu karena kacar jendelanya banyak yang rusak.
PT KA Daop VIII pun terpaksa menambal dan mengganti kaca menggunakan triplek, kardus, dan plastik. "Kami masih berkoordinasi untuk mencari solusi perbaikan kereta," jelasnya.
Sementara, kereta bisnis (Mutiara Selatan) dan eksekutif (Argowilis) yang mengalami kerusakan sudah bisa ditangani langsung oleh PT KA Daop II Bandung sebagai pemilik kereta tersebut.
Kerusakannya sendiri masing-masing, kereta Mutiara Selatan 30 buah dan Argowilis 25 buah kaca jendela. Dua kereta tersebut merupakan kereta jurusan Bandung-Surabaya.
(ors/avi)