"Memang perlu ada sosialisasi ke bawah. Para pimpinan-pimpinan di wilayahnya, harus menyampaikannya ke bawah," ujar Agi.
Agi mengatakan, XTC mengakui bahwa selama ini kurang melakukan sosialisasi tersebut. Terutama agar tidak melakukan perbuatan kejahatan atau kegiatan yang meresahkan masyarakat.
"Saat ini mulailah kita-kita ini berjabat tangan. Bukan jamannya lagi berseteru," kata Agi di hadapan perwakilan lainnya dan pengurus IMI Jabar.
Senada dengan Agi, Jimen dari GBR juga mengakui hal yang sama. Menurutnya, generasi yang berada di bawahnya saat ini memang sulit diatur, Jimen pun mengaku menyayangkan bila ada anggotanya yang berbuat onar.
"Butuh proses untuk menyampaikan kepada anggota-anggota yang dibawah. Itu akan kami terus lakukan sosialisasi. Yang sulit itu adalah gereasi yang ke-10, ke-12 yang saat ini ada," katanya.
Sementara Perwakilan IMI Ketua Bidang Wisata IMI Jabar Deden G mengatakan sulitnya mengatur generasi muda, adalah karena banyaknya fans kelompok motor. "Memang kalau anggota-anggota ada, tetapi fansnya juga banyak yang rata-rata usia 14 tahun ke atas. Mereka tidak punya SIM tapi pengen eksis. Ini lah yang sulit dikontrol. Fans-fans ini belum tentu anggota mereka," katanya.
(tya/ern)