"Sejak Kamis (19/8/2010) malam, kami sudah menyiapkan insert rekaman siaran beliau. Rencananya mau dibuat khusus dan digabungkan dengan durasi sekitar 15 menit," kata rekan Kang Ibing sesama penyiar, Agustian Purnawan, saat ditemui di Kantor Radio Mara, Jalan Guntur Sari Wetan No 27, Jumat (20/8/2010).
Rencananya, hasil penggabungan rekaman tersebut didedikasikan khusus untuk sang legenda. Namun, kapan akan mulai disiarkan dan setiap jam berapa, hal itu masih perlu digodok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2007, beliau sempat menyatakan ingin berhenti sebagai penyiar radio. Tapi banyak yang memintanya mengurungkan niat sampai akhirnya dia tidak jadi berhenti," tutur penyiar lainnya, Beni Wahyudi.
Namun, akhir 2008 lalu, Kang Ibing benar-benar memutuskan pensiun sebagai penyiar. "Alasan dia saat itu katanya sudah capek. Karena beliau sudah terlalu tua," paparnya.
Beni menambahkan, di Radio Mara, tidak ada yang bisa menggantikan gaya almarhum saat siaran. Terlebih, Kang Ibing terhitung penyiar cerdas dan santun.
"Kalau dia siaran, dia bisa membedakan bahasa yang pantas untuk dipakai saat siaran. Beda sama penyiar zaman sekarang yang kadang tidak sadar memakai bahasa yang tidak pantas saat siaran," ujar Beni.
(ors/ern)