"Masyarakat tidak tertarik menonton layar tancap. Orang saat ini lebih memilih pergi ke bioskop atau membeli kepingan DVD untuk menyaksikan beragam film. Jadi gulungan rol film yang saya miliki sekarang hanya saya simpan di lemari," ujar pria yang akrab dipanggil Ko Yong itu pada detikbandung saat ditemui di rumahnya, Jalan Elang Raya No 2 G Bandung.
Pasti banyak dari kita tidak pernah tahu berapa harga satu judul film yang direkam lewat gulungan rol film. Ternyata butuh modal yang cukup besar untuk menjadi pengusaha pertunjukan film keliling atau layar tancap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harganya sekitar Rp 5-6 juta, itu harga zaman dulu. Kalau sekarang, mungkin bisa seharga satu unit sepeda motor," kata p
Jika dibandingkan dengan kurs rupiah saat ini, harga tersebut dipastikan jauh lebih mahal. Bahkan, bisa melebihi angka Rp 10 juta untuk satu judul film yang dibeli.
"Rol film sendiri dibeli dari Jakarta, itu harus pesan langsung ke tempat penyedianya," terangnya.
Sementara, biaya yang harus keluar dari penyewa jasa penyedia pertunjukan layar tancap di zamannya berkisar sekitar Rp 200 ribuan. "Kalau harga sekarang, ya sekitar Rp 500 ribuan lah," ungkapnya.
Selain menggelar pertunjukan khusus, Ko Yong yang dulu memiliki CV Budiman Film itu sering diundang oleh mereka yang mengadakan hajatan. Tentunya, pertunjukan itu sengaja dihadirkan tuan rumah untuk menghibur para tamu undangan yang hadir.
Sejak krisis moneter sekitar 1997 lalu. Saat itu, VCD mulai merambah ke Indonesia dan pelan-pelan mematikan usahanya.
(ors/tya)