Sementara beberapa tembok di luar dan dalam rumah tampak retak-retak. Tidak ada kursi yang menghiasi bagian dalam rumah. Keluarga dan tamu hanya duduk santai di bawah beralas karpet.
Buy Akur tinggal bersama istrinya, Yeti Wartini (49), serta empat anaknya. Lantai rumah berlantai dua itu hanya dilapisi plastik bermotif kotak yang beberapa bagiannya robek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menikah pada 1991, Buy Akur sejak kecil tinggal di rumah tersebut bersama orangtuanya. Untuk sampai ke rumah pencipta lagu 'Keong Racun' ini harus melalui gang sempit.
Abuy begitu biasa disapa, sejak usia muda atau masa SMP, sudah mengandrungi musik dan menciptakan lagu. Ratusan lagu beragam genre sudah ditelurkan pria asli Bandung ini.
"Suami saya itu memang senang musik sejak masa mudanya," kata Yeti.
Di lantai pertama terbagi tiga ruangan. Yakni ruang tamu, kamar Abuy dan istrinya, serta dapur. Sebuah lemari besar yang kayunya sudah terkelupas berdiri tegak di ruang tamu. Jam dinding bergambar dua anak kucing tertempel miring. Dua hiasan kaligrafi berada di samping kiri-kanan jam dinding itu. Pintu kamar Abuy hanya ditutupi kain hordyn hijau tua.
Sementara empat anaknya di lantai dua dalam satu kamar. Anak sulung Abuy, Bayu Eka Prasatia (17) mengatakan, lagu 'Keong Racung' diciptakan sang bapak di ruang tamu.
"Bapak hanya berbekal gitar, pulpen dan kertas. Serta meja kecil berbahan kayu untuk alas menulis. Di ruang tamu ini bapak ciptakan lagu 'Keong Racun'," ungkap Bayu.
(bbn/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini