Mereka melempari kawasan sekitar hotel, sehingga bau tak sedap menguar. Dua patung singa yang berada tepat di depan pintu masuk hotel juga tak luput dilumuri jeroan tersebut.
Buruh juga mencoba masuk ke dalam hotel namun dihadang satpam hotel. Akhirnya mereka pun berorasi di depan pintu masuk. Melalui pengeras suara, para buruh berteriak para tamu hotel untuk segera keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, para peserta acara Pendidikan dan Pelatihan Kompetesnsi dan Profesionalisme Pamong Belajar yang sedang diadakan di dalam hotel pada 29 hingga 3 Juli juga diminta keluar. Bahkan menurut info, Kepala Dinas Pendidikan juga sedang mengikuti acara tersebut.
Sementara rekannya berorasi, buruh lainnya terus lempari ke seluruh sudut hotel. Bau yang kurang sedap pun tercium.
"Pelemparan jeroan binatang ini merupakan bentuk kebusukan pengelola hotel yang telah mengusir 137 pengurus dan anggota SPM Grand Aquila," kata Izul.
Aksi kali ini juga diikuti oleh perwakilan dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri serta Aliansi Front Pejuang Buruh Sejahtera. Mereka menuntut pengelola hotel Grand Aquila untu membayarkan upah pada seluruh karyawan yang tergabung dalam SPM.
Mereka juga meminta agar pengelola mempekerjakan kembali karyawan yahng diusir sejak oktober 2008, serta menuntut berdirinya serikat pekerja mandiri di hotel tersebut.
(ern/ern)