Ketua Brigez Bandung: Mucil Menjambret Sebelum Konvoi Damai

Ketua Brigez Bandung: Mucil Menjambret Sebelum Konvoi Damai

- detikNews
Rabu, 23 Jun 2010 19:07 WIB
Bandung - Ketua Brigez Kota Bandung Ivan Andita alias Udel menyatakan penjambretan yang dilakukan oknum anggota Brigez Mucil (21), bukan seusai konvoi damai Brigez, Sabtu (12/6/2010) lalu. Mucil menjambret jauh hari sebelum konvoi, bahkan sudah tiga kali berturut-turut.

"Dia menjambret sebelum konvoi damai, malah tiga kali. Jadi tidak benar, dia menjambret setelah konvoi damai kemarin. Tidak benar juga dia ditangkap keesokan harinya setelah konvoi, tapi dia ditangkap seminggu kemudian," ujar Ivan meluruskan pemberitaan sebelumnya, kepada detikbandung, di Jalan Lombok 33, Rabu (23/6/2010).

Terkait keanggotaan Mucil di Brigez, Ivan mengaku Mucil memang anggota Brigez. "Tapi itu dulu, sebelum kami melakukan pemutihan. Jadi untuk proses Birgez menjadi OKP, kami saat ini tengah melakukan pemutihan keanggotaan. Nah yang si Mucil ini belum menyerahkan formulir ke kami," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ivan, tak semua anggota Brigez yang lalu bisa diterima lagi. Sebab, dalam proses pemutihan ini pihaknya akan lebih selektif. "Kami kan susah payah untuk mengubah imej kami. Jadi kami akan benar-benar selektif menyeleksi anggota. Yang pertama didahulukan adalah yang mempunyai KTP dan SIM," ujar Ivan.

Terkait penangkapan Mucil, Ivan mengaku mendukung langkah kepolisian. Bahkan, dia berharap oknum anggota Brigez itu dihukum seberat-beratnya. "Ini biar menjadi efek jera bagi dia dan bagi yang lainnya. Kalau setelah diproses hukum, dia menyadari kesalahannya dan berniat untuk bertobat, kita akan terima lagi dia," ujar Ivan.

Sebelumnya diberitakan, Mucil ditangkap seusai konvoi aksi damai Brigez 12 Juni 2010 lalu. Kepada wartawan Mucil mengaku menjambret karena kehabisan uang setelah konvoi.

(ern/tya)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads