Dituturkan Toto, tukang afdruk foto di depan Kantor Pos Kosambi, cuci foto di tempatnya tidak perlu menunggu lama sehingga pas untuk orang yang terburu-buru. "Paling cuma 10 menit," jelas Toto Ariyanto (37) yang sudah berjualan di Kosambi sejak 25 tahun lalu.
Hasil jadi foto hanya berwarna hitam putih. Pengerjaanya pun cukup sederhana. Negatif foto dibuat bayangan di atas kertas. Selanjutnya bayangan tersebut menurut Toto dimasukan ke dalam cairan minigrin sampai gambar timbul. Proses ini dilakukan di ruang tanpa cahaya atau biasa disebut kamar gelap.
Alhasil selama sekitar 10 menit Toto harus bergelap-gelapanย dalam kamar gelap buatan di lemari kiosnya. "Setelah fotonya tajam dan kelihatan baru keluar dari kamar gelap," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk modalnya sendiri menurut Toto cukup murah, kertas foto per dusnya Rp 60 ribu dan cairan minigran Rp 5 ribu. Namun konsumen kini hanya mencetak dalam jumlah sedikit. "Kalau dulu bisa sampai 8 buah sekarang paling hanya 3 buah saja," ungkapnya.
(ema/ern)