Hal itu diungkapkan Sekjen dari Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Soeroso M.P dalam seminar 'Pelestarian Kawasan Kota Lama' di Gedung Merdeka, Selasa (20/4/2010).
"Kami telah mengusulkan Situs Gua Pawon menjadi tentative place pada UNESCO untuk menjadi salah satu cagar alam warisan dunia dari Indonesia," ujarnya.
Diharapkan, Gua Pawon dapat segera ditetapkan menjadi salah satu cagar alam warisan dunia dari Indonesia agar pelestariannya tidak hanya menjadi tanggung jawab Indonesia namun juga dunia.
"Mudah-mudahan UNESCO dapat segera menetapkan Gua Pawon sebagai cagar alam dunia. Karena kalau hal itu sudah terealisasi maka kepedulian terhadap Gua Pawon bukan hanya tanggung jawab Indonesia tapi juga milik dunia," jelas Soeroso
Soeroso menambahkan, yang membuat Indonesia menawarkan Gua Pawon menjadi cagar alam dunia adalah karena karst Citatah yang berada di lokasi Gua Pawon memiliki ciri khas karst dari Indonesia. Selain itu fosil penguhuninya dinilai langka.
"Kami ajukan Gua Pawon karena memiliki dua kelebihan. Selain karena karst juga penghuninya," imbuhnya.
Namun Suroso belum dapat memastikan kapan Gua Pawon menjadi Cagar Alam Dunia, karena menurutnya usulan warisan dunia yang masuk ke UNESCO setiap tahunnya banyak sekali yang masuk.
"Ada 200 negara lebih yang setiap tahunnya mengusulkan pada UNESCO. Sementara setiap negara hanya mendapat 1 kesempatan untuk Cagar Budaya dan 1 Cagar Alam," tandasnya.
Selain Gua Pawon, Indonesia juga akan mengajukan beberapa cagar alam lain. Di antaranya Bali Landscape di Jatiluwih, Subak di Bali dan pemukiman tradisional di Toraja.
(dip/lom)