Hal ini dituturkan menantu Wahyu Panji Gotama (40) ketika ditemui di depan ruang rawat ICU lantai 2 RSHS.
"Sehabis olahraga pukul 09.30 WIB, sepertinya bapak mau mandi," tapi lama ditunggu tidak keluar-keluar. Setelah disusul bapak sudah terduduk di closet sambil ngorok," tuturnya lirih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkannya, saat masuk kamar mandi tidak ada tanda-tanda terpeleset atau terjatuh dilihat dari posisi duduknya.
"Bukan seperti yang terjatuh, tapi kemungkinan bapak sudah terserang stroke dan mendudukan dirinya di closet," imbuh Panji.
Setelah melihat keadaan Wahyu, keluarga segera membawanya ke RS Al Ikhsan dan langsung masuk ICU. Di sana dinyatakan Wahyu menderita pendarahan dalam otak dan harus dioperasi.
"Karena peralatan di RS sana tidak memadai, bapak dirujuk ke RSHS," tutur Panji yang merupakan suami dari anak ke-2 Wahyu, Yeni Wahyuningsih.
Sejak ditemukan di kamar mandi sekitar jam 11.00 WIB siang tadi, hingga saat ini Wahyu belum sadarkan diri. Operasi pun ditunda karena masih menunggu kondisi stabil.
Dituturkan Panji, 3 tahun lalu Wahyu mengalami stroke ringan yang menyebabkan tangan kanan kaku dan kemampuan komunikasinya menurun.
"Sekitar 3 tahun lalu bapak kena stroke ringan, yang kena tangan kanan dan ngomongnya jadi agak cadel," ceritanya.
Namun, 6 bulan kemudian kondisi kesehatan Wahyu membaik. Setelah itu Wahyu pun rutin berolahraga. "Sebelum stroke bapak rajin tenis. Tapi setelah stroke tidak boleh tennis," ujarnya.
Sebagai pengganti tenis, Wahyu rajin berolahraga treadmill yang dilakukan rutin seminggu 2 kali.
"Tadi tidak tahu karena terlalu diforsir atau kenapa saya juga tidak tahu," ucapnya.
Ditambahkannya, jika Wahyu tidak sakit, Panji dan keluarga memang sudah berniat pergi ke rumah sakit untuk menengok adik Wahyu yang dirawat di RS Santosa sekaligus melakukan check up untuk Wahyu.
(dip/lom)