Hal tersebut diungkapkan Sekda Kabupaten Purwakarta Hamim Mulyana saat rapat koordinasi penanggulangan bencana di Jabar yang digelar di Ruang Sangga Buana Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (25/3/2010).
"Akibat SMS yang beredar tersebut warga di Purwakarta merasa resah, bahkan menurut staf saya, banyak ibu-ibu yang kemudian lari ke gunung setelah menerima isu tersebut," ungkap Hamim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Hamim menuturkan, hingga kini ratusan warga Desa Babakan Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta yang kebanjiran masih mengungsi.
"Setiap tahun Purwakarta selalu kena dampak dari Jatiluhur, tahun 2010 ini yang terparah," tambahnya.
Wagub Jabar Dede Yusuf menegaskan SMS yang beredar bukanlah berasal dari Pemprov Jabar. Dirinya pun menyatakan akan melakukan sosialisasi tentang penjelasan terkait isu Jatiluhur tersebut.
"SMS yang beredar itu bukan dari kantor gubernuran atau pemprov. Akan kita counter balik isu tersebut dengan penjelasan di media massa," kata Dede.
Sebelumnya, SMS berantai yang diterima sejumlah kalangan di Kota Bandung yang mengatakan bahwa Waduk Jatiluhur tidak aman.
"Jangan percaya dengan adanya SMS yang beredar. Itu SMS berantai yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat, Ujwalprana Sigit, kepada detikbandung, beberapa waktu lalu.
(tya/bbn)