"Hasil temuan sementara forensik, terdapat luka yang diduga akibat penganiayaan. Di tubuh Ilham terdapat bekas luka sulutan di kening atas, luka di kaki dan lebam-lebam di dada," jelas Kasatreskrim Polres Bandung Barat AKP Philemon Ginting kepada wartawan, Selasa (9/3/2010).
Philemon menuturkan, dua hari lalu pihaknya hampir menangkap Ade Ahmad (42) yang selama ini diduga melakukan penganiayaan terhadap anak tirinya tersebut. Namun, upaya pengejarannya di salah satu kawasan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tak berjalan mulus. Ade hanya meninggalkan jejak satu unit sepeda motor miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soalnya warga sekitar rumah tinggal dan tempat yang sering dikunjungi Ade di Garut sudah mengetahui kalau dia dicari polisi," terang Philemon.
Pembongkaran makam dan autopsi jenazah Ilham di Garut dilakukan pada Rabu 3 Maret 2010. Sebelas saksi yang sudah diminta keterangan sebelumnya, semua memberikan keterangan yang mengarah kepada Ade sebagai pelakunya.
Terungkapnya kasus ini setelah ayah kandung Ilham yaitu Iwan Setiawan (29) melihat kejanggalan di tubuh anaknya. Dia menemukan luka lebam di bagian punggung dan perut saat memandikan jenazah Ilham. Selain itu terdapat bekas seperti sulutan rokok di dahi. Iwan pun melaporkan temuannya itu ke Polsek Bandung Kulon pada Minggu (28/2/2010) sore.
Keluarga awalnya mengira Ilham meninggal karena sakit. Ilham tinggal di Cibuntu Haur Koneng, RT 2 RW 6, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Balita tersebut meninggal pada Jumat (26/2/2010). Jenazah Ilham dimakamkan di Garut pada Minggu (28/2/2010).
(bbp/lom)











































