800 pekerja itu terdiri dari pemetik teh, administrasi dan mekanik yang bekerja di pabrik. Sampai saat ini jumlah pasti korban tertimbun belum diketahui.
"Sebagian ke Perkebunan Kanaan di Rancabali. Itu masih punyanya PT Kabepe Chakra juga," ujar Kaep (31), salah satu pekerja perkebunan teh Dewata di bagian mekanik ketika berbincang dengan detikbandung di lokasi kejadian Rabu (24/2/2010)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaep sendiri adalah salah satu korban yang masih beruntung. Rumahnya yang berjarak hanya 5 meter dari tepi longsoran tidak terkena bencana mahadahsyat ini. Pada saat kejadian Kaep sedang tidak bekerja. Karena ia kebetulan sedang masuk shift malam.
Data dari Kecamatan Pasir Jambu hingga pukul 10.20 WIB masih mencatat korban tertimbun ada 70 orang. Sementara korban meninggal ada 6 orang dan 32 orang sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
Sekitar pukul 08.00 WIB, Selasa (23/2/2010), terjadi longsor di tebing Gunung Waringin atau tepatnya di kawasan perkebunan teh Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu Ciwidey, Kabupaten Bandung.
(dip/dip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini