Rumah milik Endang, Agus, Ijan, dan Sutarjo itu ambrol sekitar pukul 16.00 WIB, saat hujan turun. Tanda-tanda ambrolnya rumah tersebut sudah terlihat sejak Jumat (18/2/2010).
"Jumat malam sekitar pukul 18.00 WIB bagian belakang rumah mulai ambrol sepanjang 3 meter," terang Endang (54) pemilik rumah yang rumahnya tergerus saat ditemui wartawan, Senin (22/2/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karung-karung itu terbawa arus, kemudian rumah ambrol," kata Endang. Warga masih sempat menyelamatkan barangnya sebelum bagian rumahnya itu terbawa arus sungai.
Akibat arus sungai tersebut, sekitar 30 meter rumah milik 4 keluarga tersebut tergerus. Terdiri dari 3 WC, 1 dapur dan 1 kamar.
Karena takut ambrolnya bangunan meluas, warga pun mengungsi ke kantor RW dan KUA. "Saya mengungsi di kantor KUA bersama keluarga, tidak tahu sampai kapan akan disitu. Kalau nanti itu (rumahnya-red) diperbaiki ya balik lagi kesitu," tuturnya.
Sementara itu, Ketua RW 02, Entus Heryana mengatakan, selama ini dirinya telah mengajukan permohonan bantuan bronjong (kawat penahan berisi bebatuan-red). "Saya sudah lama minta pada kecamatan, tapi belum saja," katanya.
Pengajuan bronjong tersebut diserahkan saat RW 08 mengalami musibah serupa pada awal Januari lalu. "Saya kan antisipasi agar tidak terjadi hal serupa, eh tahunya benaran terjadi sekarang," paparnya.
Entus meminta pengajuan bronjong untuk sepanjang 50 meter yang akan diprioritaskan di 3 titik rawan.
(tya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini