Begitulah pekerjaan lain yang dilakukan seorang juru foto keliling selain mencari konsumen di tempat wisata seperti Alun-alun Kota Bandung. Saat ada kabar acara yang potensial mendatangkan rupiah, para juru foto ini berduyun-duyun menyambanginya.
Β
Itu pula yang dialami Sutisna (50). Menurutnya, tidak mudah mendatangi acara wisuda itu, sebab banyak tamu undangan yang risih kehadiran juru foto keliling ini. Tak kehabisan akal, mereka pun datang secara sembunyi-sembunyi dan menyelinap tanpa disadari pihak keamanan.
"Kalau ketahuan bisa diusir," ungkap Sutisna, salah seorang penjaja jasa foto keliling di Alun-alun Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami banyak sih musuhnya," timpal Sanip, juru foto keliling yang juga mencari konsumen di Alun-alun Bandung.
Saat menyelinap ke sebuah acara, Sutisna dan Sanip bersikap seperti pengunjung lain. Tak boleh menimbulkan rasa curiga layaknya seorang mata-mata.
"Bila ketahuan, rezeki bisa melayang. Makanya harus pintar-pintar datangnya," tutur Sutisna.
Β
Mereka mengaku merasa tak enak hati bila harus memaksa orang yang dipotret untuk membeli fotonya. Apalagi orang itu dibidik tanpa menyadari sebelumnya. Namun para juru foto keliling ini berkilah kebutuhan uang adalah pemicu pemaksaan yang harus dilakukan.
Β
"Namanya juga butuh uang," imbuhnya.
Β
Kehadiran mereka mungkin tidak diinginkan, namun selama ada kesempatan tidak akan disia-siakan. Selama dapur bisa mengepul, para juru foto keliling ini bisa saja memberikan 'kejutan' yang tidak Anda duga.
(bbn/lom)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini