Disebutkan Kepala Bidang Terapi dan rehabilitas BNP Jabar Muhammad Nizar, dari 670 orang tersebut, 432 diantaranya adalah tenaga honorer yang diangkat dan sisanya berasal dari umum.
"Pengambilan urin ini sebagai langkah agar para PNS bebas dari narkoba. Tadi juga kami mengingatkan PNS yang mengambil SK agar melindungi diri dan keluarga dari bahaya Narkoba," ujar Nizar saat ditemui disela-sela tes urin, di basement Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (29/1/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya kalau ada yang positif narkoba, yang memutuskan BKD, kita hanya memberikan hasil saja. Intinya pelaksanaan tes urin ini untuk mewujudkan PNS bebas narkoba," tuturnya.
Dalam pelaksanaan, para CPNS yang telah menerima SK diberi kode nomor agar tidak tertukar saat hasilnya keluar. BNP Jabar menurunkan 15 orang untuk pelaksanaan tes urin.
Nizar menambahkan, kegiatan seperti ini rutin dilakukan dan bukan hanya untuk para CPNS. Para pejabat dan pegawai di dinas Jabar juga melakukan tes serupa. Idealnya tes urin dilakukan 3 bulan sekali, namun pada pelaksanaanya hanya 1 tahun sekali.
"Pada 2009 kemarinย hanya sekali dilakukan tes urin, yaitu para pejabat dan pegawai di seluruh dinas, hasilnya clean," sebut Nizar.
Seorang CPNS, Ervin Yanuardi Effendi mengaku tidak kaget dengan pengambilan urin. Ia pun berharap kegiatan sperti ini dilakukan secara berkala. "Biasa saja, tidak kaget. Tapi jangan hari ini saja, tapi rutin, bukan saat di CPNS saja," kata lulusan Unpad 2005 yang ditempatkan di Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar ini.
Pantauan detikbandung, basement Gedung Sate penuh sesak oleh para CPNS berpakaian hitam putih yang mengikuti tes urin ini. Kegiatan ini dilakukan sejak pukul 09.00 WIB.
(tya/lom)