Dalam aksi ini mahasiswa melakukan long march dari Kampus ITB ke BIP. Setibanya di BIP pukul 10.00 WIB mereka berorasi dan menyanyikan lagu-lagu sindiran terhadap pemerintah.
Para demonstran membawa bendera KM ITB dan sejumlah bendera Hima. 12 orang dari Hima Geologi nampak mengenakan jas almamater fakultas mereka yang berwarna oranye. Sementara sisanya mengenakan jas almamater ITB yang berwarna hijau kebiru-biruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para mahasiswa juga membawa poster-poster yang bertuliskan 'Kawal Angket Century Agar Tidak Digembosi, 'Usut tuntas kasus Century' 'Non Aktifkan pejabat yang terlibat kasus Century'.
Presiden KM ITB Ridwansyah Yusuf Achmad ketika ditemui wartawan mengatakn aksi yang dilakukan kali ini sengaja tidak dilakukan di Gasibu maupun Cikapayang bersama-sama dengan demonstran lain karena mereka ingin lebih nyaman melakukan aksi dan tidak terlalu ramai.
"Meskipun tidak bersama-sama, tapi semangatnya tetap sama," ujarnya.
Menyoal dipilihnya musik sebagai media aksi mereka, Ridwansyah menuturkan dengan musik aspirasi akan lebih efektif untuk disampaikan.
"Dengan menyampaikan aspirasi lewat musik, kami rasa aspirasi kami akan lebih efektif," imbuh Ridwansyah.
Ridwansyah menuturkan walau mereka menyuarakan kasus korupsi dan Century mereka enggan menyebutkan nama-nama yang terlibat kasus ini. "Kita tidak ingin manyebutkan nama, namun kita akan tetap mendukung kasus ini untuk dituntaskan," sambungnya.
Di penghujung aksi sekitar pukul 11.10 WIB, dua orang Polwan membagikan sekitar 20 kuntum bunga mawar kepada mahasiswa sebagai wujud kecintaan Polwan terhadap mahasiswa. (dip/ern)