Klinik Keluarga Coba Diterapkan di Bandung

Bandung - Dokter keluarga sudah cukup sering terdengar, tetapi kalau klinik keluarga mungkin belum pernah. Di Bandung, Klinik Medika mencoba mewujudkannya sebagai klinik keluarga pertama di Indonesia.

"Klinik keluarga ini merupakan pilot project kami untuk penanganan kesehatan keluarga, di mana dokter-dokter tidak hanya melakukan pengobatan tetapi juga mencegah penyakit timbul dan mencegah penularannya," ujar pemilik Klinik Medika Lente Melanie saat peluncuran Klinik Dokter Keluarga Medika di Jalan Purwakarta No.3, Jumat (20/11/2009).

Lebih lanjut Lente menambahkan, klinik ini sekaligus bentuk penghargaan terhadap pasien-pasien kliniknya yang sudah puluhan tahun rutin berobat ke kliniknya.

"Dari 70 ribu pasien tetap, kami menyaring 150 keluarga yang tingkat intensitas kunjungan ke sini sering. Nantinya keluarga tersebut akan diperhatikan kesehatannya secara lebih intensif dengan melakukan pantauan ke rumah oleh dokter yang siaga di sini. Dengan demikian, rekam medis per keluarga bisa terdata dengan lengkap dan valid," tuturnya.

Kunjungan dokter ke keluarga akan dilakukan secara periodik dan tidak dikenakan biaya. Biaya tambahan baru dikenakan jika dokter dipanggil, di luar jadwal kunjungan rutin.

"Untuk sekarang kita belum menerapkan sistem asuransi sebagaimana idealnya klinik keluarga diterapkan, tetapi saat ini kami lebih memfokuskan pada perawatan yang intensif sekaligus jasa konsultasi yang lebih lama dibanding jika pasien datang langsung ke klinik," jelas Lente.

"Kalau selama ini masyarakat datang ke dokter saja, bisa jadi setelah sembuh dia pindah ke dokter lain. Kalau seperti itu, kemungkinan adanya kekeliruan pengobatan atau efek samping dari obat akan tinggi. Lewat klinik keluarga ini, kita berharap kasus-kasus seperti itu, bisa dieliminir tanpa mengeluarkan biaya yang besar," lanjutnya.

Hingga saat ini, jumlah dokter yang disiagakan di Klinik Dokter Keluarga Medika yaitu 5 dokter umum dan 24 dokter spesialis. "Kalau peminatnya semakin banyak, kita akan melakukan penambahan dokter," ujarnya.

(lom/lom)