Lorong IGD RSUD Soreang Mulai Sepi

Efek Samping Pengobatan Massal Filariasis

Lorong IGD RSUD Soreang Mulai Sepi

- detikNews
Sabtu, 14 Nov 2009 11:05 WIB
Bandung - Setelah RSUD Soreang sempat direpotkan dengan penanganan pasien akibat mengkonsumsi obat anti filariasis hingga harus menempatkan pasien-pasiennya di dalam lorong dengan berdesak-berdesakan, kini ruangan yang digunakan untuk IGD darurat itu mulai nampak lengang.

Demikian dituturkan oleh Mahendrawan Ismono, Humas RSUD Soreang ketika dihubungi detikbandung via telepon selulernya Sabtu (14/11/2009).

"Kemarin-kemarin memang sampai penuh sesak. Namun sekarang sudah mulai berkurang. Sampai sekarang saja hanya ada tiga orang pasien yang masih dirawat di lorong itu," tutur Mahendrawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, pihaknya masih belum membereskan folding bed berwarna hijau army dan pembatas berupa sekat-sekat kain berwarna putih.

"Kalau sudah benar-benar kondusif, baru kita bereskan. Selain itu folding bed nya masih dipakai oleh para penunggu pasien untuk istirahat," sambung Mahendrawan.

Data dari Dinas Kesehatan Jabar, 500 lebih pasien yang sempat dirawat dan sebagian masih menginap. Jumlah tersebut diyakini masih akan terus bertambah. Sementara korban meninggal yang diketahui setidaknya berjumlah 8 orang.

Efek samping setelah mengkonsumsi obat filariasis di Kabupaten Bandung ini, disebut sebagai kejadian luar biasa. Kegiatan pengobatan masal sejenis sudah dilakukan di banyak negara, termasuk di Indonesia seperti Banten dan Kabupaten Bandung. Namun tidak ada yang efek sampingnya seperti yang dialami warga di Kabupaten Bandung.

Pengobatan massal filariasis di Kabupaten Bandung ini, dilakukan serentak oleh seluruh Puskesmas pada Selasa (10/11/2009). Dinas Kesehatan telah membentuk tim untuk menyelidiki, demikian juga badan kesehatan dunia (WHO) telah mendapat informasi mengenai kejadian ini.
(dip/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads