"Saya tahunya dari tetangga saya yang tukang loper koran, katanya layang-layang yang diterbangkan disangka UFO. Pas dengar itu saya langsung ngakak," tuturnya saat berbincang dengan detikbandung melalui telepon, Senin (2/11/2009).
Menurut Icung layang-layang berlampu yang dia terbangkan pada malam 27 Oktober lalu itu dibawa dari kampung halamannya di Cilacap pada lebaran lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga layang-layang ini cukup mahal. Satu layangan berkisar Rp 100 ribu hingga 200 ribu. "Yang mahal mungkin karena lampunya," ujarnya.
Icung mengatakan jika anginnya bagus, layang-layang itu bisa bertahan semalaman. Dengan catatan, tali layang-layang diikatkan kepada benda yang kokoh seperti pohon atau tiang listrik.
"Nah tapi menerbangkannya mesti pas maghrib, saat angin masih ada. Kalau sudah di atas bisa semalaman terbangnya. Kalau setelah Isya, diterbangkannya suka susah," ujarnya memberi saran.
Icung mengaku meski sempat membuat geger warga GBI Bojongsoang, dia tetap akan menerbangkan layang-layang berlampu itu. Namun, harus menunggu layang-layang baru.
"Yang kemarin sayapnya rusak karena dipaksa diterbangkan pada saat tak ada angin. Saya mau bikin layang-layang yang lebih besar lagi dengan banyak lampu, nanti baru saya mau terbangkan lagi layang-layangnya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga GBI Bojongsoang geger karena melihat benda asing di malam hari sekitar pukul 20.30 WIB, 27 Oktober 2009 lalu. Beberapa warga yang melihatnya mengira itu adalah UFO.
(ern/ern)