Tak hanya itu, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) juga tak sesuai yang ditargetkan sebesar Rp 374 miliar, sementara baru diperoleh Rp 353 miliar.
Hal itu disampaikan Sekretaris Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Aceh, Senin (26/10/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu juga ditunjang oleh belum tercapainya target PAD tahun ini. "PAD tahun ini ditargetkan Rp 374 miliar, namun hingga tadi malam realisasinya baru Rp 353 miliar," katanya.
Tak terkejarnya target PAD itu, ungkap dia, karena pendapatan dari pajak daerah baru Rp 240 miliar dari Rp 263 miliar yang ditargetkan. "Restribusi saja baru tercapai Rp 80 miliar dari Rp 84 miliar yang ditargetkan," tambahnya.
Karenanya, kata dia, perlu dilakukan efisiensi anggaran di beberapa SKPD. Namun, Teddy mengaku belum mengetahui pos mana saja yang akan dipangkas. "Yang pasti untuk alokasi anggaran Bawaku Makmur bertambah Rp 5 miliar," jelasnya.
Agenda pengesahan APBD perubahan yang harusnya dilakukan hari ini, menurut Teddy batal. Pengesahan akan diundur hingga pembahasan anggaran selesai.
"Pembahasan molor karena tim anggaran pendapatan daerah atau TAPD yang diketuai Edi Siswadi absen pada pembahasan beberapa waktu lalu, karena ikut walikota ke Garut untuk berikan bantuan bencana," ujarnya.
"Banyak sekali yang harus dituntaskan, dan ketua TAPD baru datang tadi malam. Hari ini rencananya kita akan gelar Bamus (badan musyawarah) untuk bahas masalah ini," jelas Teddy. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini