Hal itu dikatakan Khaidir (27), pengelola perusahaan oto bus PT Naikilah Perusahaan Minang (NPM) saat dihubungi detikbandung, Kamis (8/10/2009).
"90 persen rata-rata penumpang adalah pekerja asal Bandung yang akan merenovasi rumah yang rusak dan juga pekerja yang akan memperbaiki saluran air akibat kerusakan gempa," ungka Khaidir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kenaikan jumlah penumpang bus Bandung-Padang kemungkinan juga dipicu oleh turunnya harga tiket bus. Jika biasanya tiket bus AC Rp 450 ribu, kini perusahaannya menetapkan harga Rp 300 ribu.
Sementara untuk bus non AC yang biasanya Rp 325 ribu, kini hanya Rp 230 ribu. "Ini bentuk solidaritas kami," katanya.
Tak hanya itu, jika biasanya bus hanya sampai ke Padang Kota, kini hingga Pariaman. "Kami juga tak memungut biaya sepeser pun untuk barang bantuan yang akan dibawa penumpang," ujar Khaidir.
PT NPM menyiapkan empat armada bus, 1 bus AC dan 3 bus non AC. Ada empat keberangkatan yaitu pukul 9.00 WIB, 10.00 WIB, 10.30 WIB dan 11.00 WIB. "Kita berangkat dari Caringin lalu ke Pelabuhan Merak, trus singgah di Pelabuhan Bakauni Lampung trus menuju Padang," jelasnya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini