Putera almarhum Nugi Nugraha (39), sebelum meninggal almarhum sempat dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung selama 3 hari. "Bapak mengalami sakit jantung dan meninggal sekitar pukul 07.10 WIB tadi di rumah sakit. Kemarin sekitar pukul 05.00 WIB, bapak sempat koma," ujarnya ditemui di rumah duka, Jalan Batik Rengganis No 29.
Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah dishalatkan yang diimami dari perwakilan keluarga. Tampak puluhan civitas akademika Unpad hadir, termasuk Rektor Unpad Ganjar Kurnia. Rencananya sekitar pukul 11.30 WIB akan dibawa ke Masjid Al Jihad Unpad untuk dilepas. Kemudian 12.30 WIB akan dimakamkan di TPU Sirnaraga. Belasan karangan bunga mulai berdatangan di halaman almarhum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya kita sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Meski begitu ilmu yang dia sumbangkan masih membekas pada kita semua," tutur Ganjar.
Ganjar mengaku mengenal sosok Sjamsudin sebagai guru besar yang produktif baik mengajar ataupun membimbing mahasiswa dari tingkat S1 hingga S3. "Beliau juga sangat bijak dalam mengajar," ujarnya.
Sikap bijak almarhum juga diterapkannya dalam mendidik anak-anaknya. Puteri almarhum Yanti Puspita Sari (35), menyatakan dalam mendidik anaknya, almarhum bijak dan tegas, apalagi dalam hal pendidikan.
"Bapak selalu meminta kita agar menuntut ilmu jangan setengah-setengah. Bapak tidak pernah membentak atau memarahi putera puterinya, mungkin karena beliau seorang pendidik, jadi tak pernah menyakiti anak didiknya atau siapa pun," kenang Yanti. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini