Menurut Kepala Museum Geologi Bandung Yunus Kusumabrata fosil Elephas SP ini baru ditemukan April lalu dan baru seperempat bagian saja. Sementara bagian-bagian lain masih dalam proses pengumpulan di Dusun Sunggun, Desa Medalem Kecamatan Keradenan Blora.
"Untuk sementara kita memamerkan seperempat bagian dulu, makanya hanya akan dipajang selama dua minggu. Nanti kalau sudah terkumpul utuh baru kita pajang
lagi," tutur Yunus kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya sudah ada dua fosil gajah purba yaitu Sinomastodon atau yang lebih dikenal dengan Mastodon dan Stegodon Trigonochepalus," imbuh Yunus.
Yunus menambahkan, pihaknya sempat menduga tidak ada evolusi gajah purba lagi hingga ditemukan fosil Elephas SP.
"Setelah dua jenis gajah tadi, kita menyangka gajah-gajah berikutnya adalah gajah yang seperti kita lihat sekarang. Namun ternyata ada fosil gajah purba yang diperkirakan lebih lama ketimbang gajah sekarang, sehingga dinamai Elephas SP," tutur Yunus.
Yang menjadikan fosil ini semakin istimewa adalah karena fosil gajah purba ini baru ditemukan satu-satunya di dunia.
"Sejauh ini yang ditemukan baru di Indonesia. Mudah-mudahan banyak bantuan dari pemerintah maupun swasta yang bisa mempercepat penyusunan fosil dan pembuatan
replikanya," harap Yunus.
(dip/ema)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini