Ada Berkah dari Tumpukan Koran Bekas

Ada Berkah dari Tumpukan Koran Bekas

- detikNews
Minggu, 20 Sep 2009 16:00 WIB
Bandung - Usai Gubernur Jabar Ahmad Heryawan beserta masyarakat Bandung melaksanakan sholat idul fitri di lapangan gasibu, puluhan orang langsung berkerumun ke tengah dan pinggir lapangan.

Sekejap saja, koran-koran bekas yang sebelumnya digunakan sebagai alas sejadah, berpindah tangan. Para pemulung anak-anak dan dewasa langsung meraih lembar demi lembar koran dan memasukannya ke dalam karung.

"Sudah dari pagi sengaja menunggu sampah koran. Lumayan dapat banyak," jelas salah seorang pemulung, Arif Firmansyah (22), di Lapangan Gasibu, Minggu (20/9/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arif datang bersama empat teman sekampungnya di Rancaekek, Kabupaten Bandung. Tiap satu orang membawa satu karung besar. Bila sudah terkumpul, koran bekas itu dijual ke bandarnya seharga Rp 500 hingga Rp 800 per kilogram.

"Satu karung gede ini beratnya sekitar 25 kilogram. Saya dan teman-teman bawa empat karung. Nanti mau dijual ke bandar yang di Rancaeekek. Alhamdulillah ada rejeki lebih waktu nanti pulang ke Rancaekek," ujar pemuda itu sambil memperlihatkan karung berisi koran yang tingginya sekitar 1,5 meter.

Aktivitas serupa juga dilakukan seorang pria tua yang biasa disapa Abah (77). Dua tangannya yang keriput begitu cekatan merapikan lipatan koran bekas. Ia mengaku rutin memungut koran bekas usai sholat Idul Fitri di Lapangan Gasibu.

"Tiap tahunnya, kalau sudah beres sholat id, saya ngambil koran bekas. Lumayan, ini berkah buat lebaran. Jadi bisa nyimpen uang," kata Abah yang mengenakan kopiah hitam dan berbalut baju koko panjang.

Abah berencana menjual koran bekas tersebut ke bandar sampah di kawasan Cikutra, Bandung. Satu kilogramnya, lanjut Abah, dijual dengan harga Rp 800.

"Kira-kira sekarang dapatnya 10 kilogram," terang Abah sambil duduk sila ditumpukan koran bekas.

(bbn/lom)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads