Jadi Embrio Perkembangan Film Animasi Lokal

Meraih MImpi

Jadi Embrio Perkembangan Film Animasi Lokal

- detikNews
Kamis, 17 Sep 2009 12:06 WIB
Bandung - Siapa tak mengenal tokoh-tokoh kartun dan animasi seperti Batman, Superman, Doraemon, hingga yang ada di film-film animasi teranyar seperti Finding Nemo, Ice Age atau Madagascar. Film-film itu begitu booming dan disukai anak-anak di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Namun bagaimana dengan film animasi produksi anak negeri? Sudahkah kualitasnya bisa disandingkan dengan film animasi produksi luar negeri? Lewat 'Meraih Mimpi' semua pertanyaan-pertanyaan itu terjawab.

"Selama ini anak-anak tahunya hanya film-film animasi luar. Padahal banyak anak bangsa yang mampu menggarap film animasi dengan kualitas yang sama atau lebih
baik dari film-film animasi produksi luar," tutur Nia Dinata, Co-Produser 'Meraih Mimpi' dalam Press Screening & Media Interview di Blitz Megaplex PVJ, Kamis (16/9/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi menggarap sebuah film yang berbeda. Nia dan seluruh tim Kalyana Shira Films tidak sekedar film animasi, tapi juga menggabungkan dengan konsep musikal.

"Musik adalah bahasa yang universal dalam menyampaikan pesan. Terlebih ini adalah film anak-anak, tentu kemasannya akan lebih menarik bila disampaikan tidak hanya secara visual yang cantik tapi juga audio yang mumpuni," ujar Nia.

Menyinggung penyebutan 'Meraih Mimpi' sebagai film animasi layar lebar pertama, Nia mengaku bahwa ia bukan ingin menjadi pemenang dari sebuah kompetisi kreasi.

Menurutnya, banyak anak muda bangsa yang sudah mampu menghadirkan film animasi dengan kualitas baik dengan dukungan teknologi terkini. Utamanya mereka yang berasal dari kota besar seperti Bandung dan Yogya. Hanya saja kreasi-kreasi yang dihasilkan masih berupa film pendek.

"Kalau saja ada kesempatan untuk menggabungkan kreasi-kreasi tersebut menjadi sebuah cerita panjang maka hasilnya kurang lebih akan seperti 'Menggapai Mimpi' ini," ujar Nia.

Pemilihan tema kesetaraan gender dan penyelamatan lingkungan dalam 'Meraih Mimpi' juga bukan tanpa alasan. Menurut Nia hal itu karena masih adanya celetukan kalau anak perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, padahal baik lelaki maupun perempuan memiliki hak yang sama dalam bidang apapun.

"Begitu pula dengan lingkungan yang semakin hari semakin tidak keruan. Kami ingin menyampaikan pesan-pesan tersebut lewat hiburan keluarga," ujar Nia.

Lebih lanjut Nia menuturkan, dengan diluncurkannya 'Meraih Mimpi' ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan scene animasi lokal.

"Rencana kami akan menggarap film animasi layar lebar setiap tiga tahun sekali. Namun diluar itu, kami berharap insan perfilman, animasi dan pihak-pihak terkait yang berkecimpung di dalamnya bisa saling mensupport kreasi animasi anak bangsa, sehingga kita tidak terus menumpukan hiburan keluarga pada film dan animasi luar," tandas Nia.

(dip/ema)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads