Sekar Desak Telkom Delisting Sahamnya di NYSE

Sekar Desak Telkom Delisting Sahamnya di NYSE

Andrian Fauzi - detikNews
Rabu, 29 Jul 2009 08:26 WIB
Sekar Desak Telkom Delisting Sahamnya di NYSE
Bandung - Melantainya saham Telkom di New York Stock Exchange (NYSE) rupanya dianggap sebagai benalu. Karenanya Serikat Karyawan (Sekar) Telkom mendesak managemen Telkom agar segera delisting dari NYSE. Efisiensi dan kesejahteraan karyawan menjadi alasan utamanya.

Demikian disampaikan Ketua Umum Sekar Wartono Purwanto kepada wartawan di Sekertariat Sekar di Kantor Telkom, Jalan Japati No 1, Bandung, Selasa (28/7/2009). Menurutnya ketidakefisienan Telkom saat ini salah satunya bersumber dari audit yang dilakukan oleh Sarbanes-Oxley Act(SOX) yang menjadi prasyarat bagi perusahaan yang sahamnya ada di NYSE.

"Selain menyita banyak waktu pegawai juga berbiaya sangat mahal. Sekali audit bisa sampai 6 bulan dan menghabiskan biaya hampir Rp 100 miliar. Audit ini terpaksa dilakukan karena Telkom menjual sahamnya di NYSE," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, akibat listing di NYSE juga berdampak pada kesejahteraan karyawan. Menurutnya akibat listing ini, perjanjian kerja bersama (PKB) antara Sekar dengan Telkom belum tuntas juga. Ini karena masing-masing pihak bersikukuh pada pendiriannya.

"Hal-hal yang bersinggungan dengan kesejahteraan karyawan diterapkan kebijakan efisiensi yang ketat. Sementara untuk hal-hal yang berkaitan dengan operasional perusahaan non karyawan dilakukan agak santai," ungkap pria yang akrab dipanggil Ipung ini.

Ipung juga mengaku bahwa wacana untuk delisting Telkom dari NYSE sudah muncul sejak 2005. Namun menurutnya, Board of Director (BOD) saat itu tidak menanggapinya dengan alasan biaya yang diperlukan untuk delisting sangat mahal.

Mengenai desakan tersebut, Ipung tidak main-main. Pihaknya akan mengadu ke Komisi 1 dan 6 DPR RI.

"Sekarang jika biayanya mahal tapi hanya sekali saja. Setelah keluar kan tidak mengeluarkan biaya lagi," kata penggemar musik reggae ini.

Disinggung mengenai kemungkinan dampak yang ditimbulkan jika Telkom keluar dari NYSE, Ipung mengaku tidak akan berdampak pada anjloknya harga saham Telkom. Justru bisa lebih meningkatkan kinerja karyawan yang secara otomatis bisa meningkatkan performa Telkom.

"Sudahlah, kita pindahkan saja ke London. Yang jadi masalah bukan penjualan sahamnya, tapi proses auditnya yang dilakukan oleh SOX. Lebih baik kita pakai gaya pengelolaan perusahaan dengan Kaizen yang terkenal di Jepang. Lebih cocok buat negara-negara Asia," tuturnya.

(afz/bbp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads