Pedagang bendera merah-putih mulai bertebaran di Kota Bandung. Jelang perayaan HUT ke-64 Republik Indonesia pada Agustus ini, pedagang musiman mencoba mencari tambahan rezeki.
Pantauan detikbandung, para penjual bendera ini sudah berada di sekitar Jalan Diponegoro dan Jalan Surapati.
Di Jalan Diponegoro ada tiga pedagang, sementara di Jalan Surapati baru dua pedagang. Mereka memajangkan bendera memanfaatkan lahan trotoar. Bahkan, di tempat tersebut, para pedagang yang kebanyakan berasal dari Garut ini mesti membuat 'rumah' dari tenda untuk menginap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penjualan belum terlihat laris. Baru tiga hari berjualan, bendera yang terjual baru tiga buah," jelas Entis yang sejak dari 1994 rutin berjualan bendera di lokasi yang sama.
Entis menambahkan, pada Agustus 2009 ini, dirinya membawa barang jualan sebanyak 20 kodi. Itupun terdiri dari beragam bentuk bendera. Ada bendera background krempel, bendera backgroung karet atau berbahan karet, bendera bordir umbul-umbul, bendera ukuran sedang serta besar dan benda unyil atau ukuran kecil.
Harga bendera variatif. Untuk bendera besar ukuran 90 cm x 20 cm dijual Rp 50 hingga 75 ribu. Ukuran sedang berukuran 50 cm x 20 cm dijual Rp 20 hingga 35 ribu. Bendera unyil sekitar Rp 2 ribu dan bendera umbul-umbul Rp 150 ribu.
Bendera yang dia bawa langsung dari Garut. "Bendera yang saya bawa ini, dibuat di tempat konveksi di wilayah Leles, Garut," kata Entis.
Rencananya, kata Entis, sejumlah rekannya dari Garut akan menyusul berjualan bendera pada awal Agustus ini. Pada 2008, dari berjualan bendera merah-putih ini, Entis meraih keuntungan bersih sebesar Rp 2 juta.
"Saat itu yang laku sekitar 400 bendera," ujar Entis yang berencana hingga 16 Agustus ini menginap di atas trotoar tempatnya berjualan. (bbp/ern)











































