Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf kepada wartawan seusai melakukan rapat koordinasi penanganan flu babi di Jabar yang dilakukan di Ruang Malabar Gedung Sate, Bandung, Jalan Diponegoro, Rabu (15/7/2009).
"Kita siapkan Rp 10 miliar untuk membantu pembiayaan kasus flu babi ini," ujar Dede.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk biaya pengecekan laboratorium bisa menghabiskan biayaΒ sekitar tiga juta rupiah," kata Dede.
Karena hanya diperuntukkan untuk membiayai pasien suspect flu babi, RS di setiap daerah yang jumlahnya 124 harus memastikan pasien yang dirawat adalah memang benar-benar suspect flu babi.
"Jangan sampai flu biasa minta dirawat padahal bukan flu babi tapi minta dibiayai," tuturnya.
Untuk memastikan pasien yang datang adalah pasien suspect, petugas di setiap RS dapat mengetahui dari riwayat pasien serta dilakukannya pemeriksaan awal.
RS di Jabar Tak Pungut Biaya
Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RS Hasan Sadikin dr Hadi Jusuf menegaskan, selama ini tidak ada satu pun pasien suspect flu babi yang dimintai biaya. Karena, kata dia, seluruhnya telah dibiayai pemerintah pusat. RSHS merupakan salah satu dari 7 RS rujukan flu babi di Jabar.
"Biaya selama ini digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, obat antivirus, alat perlengkapan perseorangan (APP) untuk memeriksa, dan makan," jelas Hadi.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati mengatakan, dana yang dipersiapkan Pemprov Jabar tersebut bisa saja digunakan untuk penyediaan masker terkait peningkatan penggunaan masker semenjak merebaknya flu babi.
"Bisa saja untuk masker. Kita lihat nanti karena hingga kini masih mendata kebutuhan yang paling penting," ujar Alma.
(tya/bbp)











































