Ada Sentra Penyuluhan Kehutanan di Saung Angklung Udjo

Bandung - Jika ke Saung Angklung Udjo, tidak hanya suguhan budaya yang bisa dinikmati tetapi juga informasi lingkungan dan hutan. Karena kini di Saung Angklung Udjo terdapat Sentra Penyuluhan Kehutanan yang diresmikan langsung oleh Menteri Kehutanan MS Kaban, Kamis (11/6/2009).

"Yang datang ke sini biasanya diajak tour, nah sekarang ada yang baru, tempat penyuluhan kehutanan. Nanti diajak juga kesitu, dan dapat satu pohon gratis," ujar Taufik Hidayat Udjo, Pemilik Saung Angklung Udjo kepada detikbandung.

Dikatakan Taufik, di sentra tersebut juga akan ada penyuluhan-penyuluhan sebagai tindak lanjut dari peresmian sentra penyuluhan kehutanan yang ada di Saung Angklung Udjo. "Ya nanti kita akan mengadakan program-program terkait kehutanan dan penghijauan," jelasnya. Ditambahkan Taufik kegiatan ini sesuai dengan misi Saung Angklung Udjo yang ingin melestarikan budaya dan alam.

Taufik menuturkan, pemerintah memberikan kontribusi berupa dana opersional untuk pengadaan bibit pohon. Namun Taufik belum mengetahui pasti jumlahnya.

Sementara itu MS Kaban mengatakan sentra penyuluhan di Saung Udjo bisa meneruskan gerakan Indonesia Menanam 'One Man One Tree' yang dimulai hari ini.

"Sentra penyuluhan ini adalah media efektif untuk mendukung gerakan Indonesia Menanam," ujar Kaban. Usai menandatangani prasasti peresmian sentra penyuluhan tersebut, Kaban kemudian meninjau ke dalam saung sentra penyuluhan kehutanan untuk menyaksikan film dokumenter tentang bambu dan manfaatnya.

Setelah itu, Kaban pun menanam pohon nyamplung, dimana biji pohon tersebut bisa digunakan sebagai bahan bioenergi. Sebelum menanam pohon Kaban sempat berujar bahwa seharusnya setiap tahun ada 1 juta hektar lahan yang ditanami pohon. "Idealnya ada 1 juta hektar lahan yang ditanami pohon setiap tahunnya. Pemerintah sudah menyiapkan dana sekitar 5 sampai 8 triliun untuk itu," ungkap Kaban.

Sentra penyuluhan kehutanan Saung Angklung Udjo ini dikatakan Kaban tidak hanya memberikan info tentang pentingnya menanam pohon, tapi juga menjadi sentra pelestarian budaya Jabar. (tya/lom)