Hal itu dinyatakan oleh Sekretaris Disjarahad Mabes AD Letkol CAJ Marwoto, ketika ditemui di ruang kerjanya di Jalan Belitung, Senin (8/6/2009). "Kita belum mengetahui monumen tersebut. Di mana tadi tempatnya?" kata Marwoto.
Namun, ketika diceritakan sekilas mengenai sejarah pendirian monumen tersebut, Marwoto hanya menceritakan garis besar maksud pendirian monumen tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar yang tersiar, monumen Bambu Runcing itu menceritakan mengenai sebuah hotel yang kini menjadi pusat pertokoan, di mana dijadikan sebagai markas Jenderal A H Nasution saat melakukan konsolidasi dengan para pejuang 45.
"Kemungkinan itu ada kaitannya dengan perjuangan Bandung Lautan Api," kata Marwoto.
Monumen Bambu Runcing terdiri dari bambu-bambu yang berdiri menancap dengan lilitan rantai yang berada di sekililingnya. Dengan tinggi sekitar 2,5 meter, monumen ini jadi seakan tenggelam diantara lapak PKL yang tendanya menutupi monumen itu dengan tinggi sekitar 2 meter. Otomotis, dari kejauhan monumen itu hanya terlihat bambu-bambunya saja yang sedikit terjulur.
(ahy/ern)