Indonesia Baru Bisa Aplikasikan Teknologi Nuklir pada 2025

Indonesia Baru Bisa Aplikasikan Teknologi Nuklir pada 2025

- detikNews
Rabu, 03 Jun 2009 13:10 WIB
Bandung - Pengaplikasian teknologi nuklir di berbagai bidang yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, diprediksi baru bisa digunakan di Indonesia pada tahun 2025.

Hal ini disampaikan Anhar Antariksawan Deputi Bidang Penelitian dan Dasar-dasar Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), di seminar nasional Peningkatan Peran Iptek Nuklir untuk Kesejahteraan Masyarakat, di Kampus ITB, Rabu (3/6/2009).

"Untuk di Indonesia, penggunaan teknologi nuklir sebagai sumber daya energi tidak akan bisa terwujud dalam waktu dekat. Mungkin baru bisa diaplikasikan pada tahun 2025," ujar Anhar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Anhar, pengembangan teknologi nuklir di Indonesia masih tersandung oleh pandangan negatif terhadap nuklir, dan situasi politik yang belum menunjukkan adanya dukungan.

"Namun begitu, kami selaku badan riset akan terus mengembangkan riset-riset teknologi nuklir yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat. Sambil menunggu waktunya nanti, kami akan berupaya meningkatkan kualitas SDM dan juga melakukan studi banding dengan negara-negara yang sudah menggunakan teknologi nuklir," tambahnya.

Dijelaskan Anhar, kehidupan manusia yang terus mengandalkan bahan bakar fosil untuk mensupport aktivitasnya, pasti akan mencapai titik habis pada saat tertentu. Hal tersebut bisa menimbulkan krisis energi. Inilah alasan mengapa sumber energi alternatif diperlukan.

"Saat ini kita terus mengembangkan riset penggunaan nuklir untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga citra negatif masyarakat terhadap nuklir perlahan-lahan bisa terkikis. Di antaranya untuk peningkatan kualitas pangan seperti penggunaan nuklir untuk membantu pemrosesan tanaman pasca panen dan pemupukan," tutur Anhar.

Selain itu BATAN juga mengembangkan teknologi nuklir di bidang kesehatan juga riset untuk memberdayakan sumber air tanah, dimana teknologi nuklir bisa diaplikasikan untuk penyedotan air tanah sampai dengan kedalaman 100 meter.

Terkait alasan Batan menggandeng ITB sebagai salah satu partner kerjasamanya, Anhar menjelaskan bahwa ITB sebagai salah satu kampus terkemuka di Indonesia, memiliki potensi untuk membantu Batan. Tujuannya untuk memperluas serta mengembangkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi nuklir yang dilakukan Batan.



Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (lom/lom)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads