Kejadian itu terjadi pada Rabu (27/5/2009), sekitar pukul 10.00 WIB. "Kemudian istri saya menelepon ke kantor. Saya minta istri untuk menutup lubang WC dengan kayu. Trus istri saya ngecek lagi sekitar pukul 1 siang, kepala ular itu tetap ada," ujar Heru Bachtiar, ayah Rifaldi, saat ditemui di kediamannya di Gang Maleer 5 RT 3 RW 1 Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal.
Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB, saat Heru pulang dari kantor, dia kembali mengecek dan kepala ular itu masih nongol. Akhirnya dia memanggil pawang ular yang berada di daerahnya, Ade (53).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya Heru pun membongkar pipa yang berada di halaman rumahnya. Akhiirnya Ade dan Heru, serta dibantu lima tetangga lainnya berhasil menarik badan ular dari dalam kloset. Panjang ular 3,1 meter dengan diameter sekitar 30 centimeter dan berat 13 kilogram.
Menurut Ade, ular itu merupakan jenis ular sanca manuk yang biasa hidup di rawa. Ular iry mempunya warna cokelat kemudaan dengan kulitnya yang seperti batik. "Ular ini tak berbisa. Karena ini jenisnya jantan, maka saya namakan Ki Santika," ujar Ade.
Sementara itu Heru mengaku cukup lega telah mengeluarkan ular itu dari dalam kloset rumahnya. Ular besar itu dia berikan kepada Ade. "Sebenarnya sudah tiga hari ini, para tetangga juga pernah menemukan kepala ular dalam kloset mereka. Mungkin karena daerah ini tak berada jauh dari Sungai Cikapundung," tuturnya. (ern/ern)











































