Aero Modelling Tidak Harus Mahal

kompetisi Pesawat Tenaga Karet

Aero Modelling Tidak Harus Mahal

- detikNews
Minggu, 24 Mei 2009 15:37 WIB
Bandung - Selama ini imej mahal melekat kuat di Aero modelling. Ternyata, kita bisa menampik imej tersebut, Aero modelling tidaklah harus selalu mahal. Cukup dengan Rp 20 ribu anda yang kecantol dengan aero medeling bisa menyalurkan hobi dunia dirgantara.

Hal itu dibuktikan dalam kompetisi Pesawat Tenaga Karet kerjasama Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI), Dirgantara Aero modelling Club (DAMC), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), di eks Satuan Pemeliharaan (Sathar) 15 Benghar PT DI, di Jalan Pajajaran 154, Minggu (24/3/2009).

Gelaran yang diikuti oleh 58 peserta yang terdiri dari 34 kategori umum dan 24 kategori pelajar SMP dan SMA terlihat cukup menyedot perhatian pengunjung kompetisi yang hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beragam hasil karya rakitan dan unjuk kebolehan penerbangan hasil karya dipertunjukan di dalam gedung yang memiliki dinding dengan tinggi kurang lebih 15 meter tersebut.

Menurut ketua panitia acara Agus Sudarmawan, acara tersebut adalah untuk mensosialisasikan serta memfasilitasi minat dirgantara. Dia menambahkan dengan acara yang diselenggarakan pihaknya mampu membuktikan aero medeling tidak selalu lekat dengan imaj mahal.

"Aero modelling bisa menjkadi olahraga murah dan dapat dibuat sendiri," kata Agus kepada detikbandung di sela acara.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan pesawat utamanya adalah kayu balsa yang dihubungkan dengan karet ke baling-baling. Sedangkan yang membedakan kategori umum dan pelajar adalah bahan pelapis yang digunakan untuk melapisi badan pesawat.

Untuk kategori pelajar, bahan pelapis menggunakan kertas tisu Jepang, sedangkan untuk kategori umum menggunakan bahan plastik buah. Selain itu yang membedakan kedua kategori ini adalah baling-baling yang digunakan.

"Untuk pelajar bahannya permanen terbuat dari plastik yang tersedia di toko. Sedangkan untuk umum baling-baling harus dibuat sendiri," kata Agus.

Penilaian yang diberikan kepada peserta yang mengikuti kompetisi dihitung dari tiga kali kesempatan penerbangan yang diberikan panitia. "Yang terlama penerbangannya dialah yang keluar jadi pemenangnya," jelas Agus.

Alasan pemilihan tempat yang sekarang dinakaman Benghar (Bengkel Pemeliharaan) 15 karena untuk perlombaan perlu tempat yang memiliki sedikit aliran angin dan dinding tinggi.

"Karena langit-langit rendah pesawat tidak bisa mencapai ketinggian yang diinginkan dan mudah rusak," terang Agus.

3 pemenang dari kelas umum dan pelajar ditunjuk dalam kompetisi yang digelar ini akan memperebutkan trophy dari PT DI dan sejumlah pembinaan.



Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ahy/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads