Populernya robotika saat ini membuat banyak jenis robot beredar di Indonesia. Sebut saja Lego buatan Amerika, Fischertechnik buatan Eropa, I-robo buatan Korea atau RoboBOX buatan Thailand.
Saat ini boleh dibilang Lego dan Fischertechnik masih mendominasi pasar penjualan robot di tanah air. Selain brandnya sudah begitu melekat dibenak pecinta robot, kemampuan untuk adaptasi juga menjadi faktor penting kenapa merek-merek tersebut banyak dicari orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pasaran, satu set I-robo hanya Rp 1,9 juta dan roboBOX hanya sekitar Rp 2,3 juta. Jauh lebih murah jika dibandingkan dengan Lego dibanderol Rp 4,6 juta, Fischertechnik sekitar Rp 8-9 juta.
Muliady, Kepala Laboratorium Robotika dan Mekatronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Maranatha, kepada detikbandung mengungkapkan bahwa walaupun saat ini banyak beredar robot-robot dari perusahaan ternama di dunia, namun lebih baik jangan terpaku dengan merek tertentu.
"Jangan brandminded. Rugi kalau kita terpaku pada merek-merek ternama atau tertentu saja. Karena dalam robotika ada dua unsur penting yakni rancang bangun dan pemrograman," jelasnya saat berbincang dengan detikbandung di lantai dasar Grha Widya Maranatha (GWM), Jalan Suria Sumantri, Sabtu (23/5/2009) petang.
Saat kita terpaku pada satu merek, Muliyadi juga menambahkan, pola pikir kita akan terkotak-kotak dan akan tergantung dengan merek tersebut. Karenanya Muliady
pun memiliki niat mulia. Dengan masuk ke sekolah-sekolah, dirinya menciptakan bibit-bibit ahli robot.
"Saya harap kita bisa memproduksi robot sendiri. Hasil kreatifitas anak bangsa," ungkapnya.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung.
https://forumbandung.detik.com/forumdisplay.php?f=172 (afz/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini