Operator Studio Musik Aru Diduga Jadi Korban Tabrak Lari

Bandung - Malang nasib Andi Yamin (46) atau akrab disapa Ading, laki-laki yang berprofesi sebagai seorang operator studio musik Aru ini harus terbaring di ranjangnya, karena patah tulang tangan dan kaki serta pendarahan di otaknya.

Menurut penuturan salah seorang keluarga Ading, Henny Rohaeni (43), kecelakaan terjadi pada tanggal 19 April 2009 pukul 23.00 WIB. Menurut Henny, diperkirakan Ading sedang menuju perjalanan pulang dari tempat kerjanya di Jalan Riau, Bandung ke rumahnya di Jalan Cikuda RT 1 RW 8, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Sumedang.

"Dia memang biasa pulang malam apalagi kalau ada grup band yang lagi rekaman," kata Henny kepada detikbandung saat ditemui di kediaman Ading, Rabu (29/4/2009).

Ketika tabrakan terjadi, Ading langsung dilarikan ke RS Al Islam di Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Di sana, kata Henny, Ading menjalani operasi untuk patah tulang dan kakinya. Ading baru siuman seminggu pasca kecelakaan.

Saat ini Ading harus tergolek di ranjangnya akibat luka kecelakaan yang dideritanya. Pihak keluarga memilih perawatan di rumah karena harus menunggu kecukupan dana untuk operasi selanjutnya. Kepada keluarga dokter memgatakan Ading mengalami luka di otaknya.

"Mestinya segera dioperasi, tapi nggak ada dananya. Jadi untuk sementara dirawat di rumah saja," kata Henny yang menambahkan jika total kebutuhan untuk operasi sebesar Rp 40 juta.

Hingga saat ini pihak keluarga tidak mengetahui persis kronologi kejadian yang menimpa Ading karena korban masih dalam keadaan setengah sadar.

"Kalau ditanya beliau jawab nggak tahu terus," ujar Henny. "Tapi polisi sudah telepon kalau sudah menangkap angkot yang menabrak Pa Ading tapi pelakunya kabur."

Studio Aru merupakan studio yang biasa digunakan oleh kelompok band indie label dan beberapa band major label di Bandung. Ading merupakan operator yang biasa menangani para pengguna studio tersebut.



Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ahy/ern)