"Kita sih maju saja. Memang sempat ramai wacana penolakan dari Viking. Tapi Viking yang mana? Toh Ayi Betik (panglima Viking - red) juga tahu dan mendukung film ini," papar Andibachtiar Yusuf, penulis naskah dan sutradara film 'Romeo-Juliet' kepada detikbandung di Solaria Parisj Van Java, Jalan Sukajadi, Senin (20/4/2009) siang.
Menurut Ucup, demikian Andibachtiar Yusuf akrab dipanggil, dalam proses produksi film tersebut juga melibatkan anggota Viking. Bahkan awalnya, Ayi Betik akan mendapatkan peran dalam film tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, film besutannya yang berjudul 'The Jak' mendapat penolakan keras dari bobotoh Persib, khususnya dari Viking. Bahkan Blitzmegaplex yang menjadi tempat pemutaran film tersebut pada 2007 silam pun mendapat kecaman keras dari Viking.
"Walaupun dalam film ini menceritakan tentang perseteruan antara The Jak dan Viking, namun pada dasarnya inti ceritanya adalah kisah cinta terlarang yang terjadi di antara dua kelompok fanatik tersebut," ujarnya.
Disinggung mengenai target penonton filmnya, Ucup mengaku tidak mentargetkan jumlah penonton. Menurutnya jika film tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat, itu pertanda film bagus. Dan dirinyanya pun cukup mendapat apresiasi tersebut.
"Penginnya sih 8 juta penonton. Oh ngga, bercanda itu. Harapan saya sih bisa diapresiasi oleh masyarakat. Kalau sampai membludak penontonya ya syukur, artinya saya harus membuat film yang lebih bagus lagi," ujar pria yang juga membesut film The Conductors yang meraih film terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2008 ini.
Film Romeo-Juliet sendiri mengisahkan tentang seorang Jakmania yang bernama Rangga yang diperankan oleh Edo Borne yang jatuh hati pada seorang Lady Vikers yang bernama Desi yang diperankan oleh Sissy Prescilllia. Mereka jatuh cinta pada pandangan pertama saat terjadi bentrokan berdarah antara Jakmania dan Viking.
Kisah pun berlanjut saat Rangga memutuskan untuk pergi ke Bandung guna menemui Desi. Oleh para Jakmania, keinginan Rangga dianggap sebagai usaha mengantarkan nyawa pada Viking. Tak hanya itu, Rangga pun dianggap sebagai penghianat.
Di satu sisi, Desi pun mengalami hal serupa. Penolakan meluncur keras dari keluarganya setelah mereka tahu tentang jalinan cinta kasihnya dengan seorang Jakmania. Terlebih Parman, kakak Desi, yang diperankan oleh Alex Komang adalah pemimpin Viking.
Film ini berhasil memindahkan konflik dalam kisah aslinya antara keluarga Montague dan Capulet dalam perseteruan yang memiliki sejarah panjang antara Jakmania dan Viking. Dari keseluruhan film layak mendapatkan acungan jempol. Sayang dialek Sunda yang ada dalam dialog masih kaku.
"Maklum, saya punya waktu yang terbatas untuk mempelajari dialek Sunda. Saya minta maaf jika kurang berkenan di hati orang Bandung," ujar Sissy.
(afz/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini