Mereka menuntut manajemen PVJ memberikan akses jalan menuju Masjid Saefullah yang saat ini aksesnya tertutup oleh benteng belakang PVJ. Warga juga memprotes kebisingan yang berasal dari genset dan blower mal.
Tak hanya itu, bunyi mesin dan klakson mobil pengunjung PVJ pun dinilai mengganggu warga, terutama malam hari. "Kami juga mempertanyakan izin air artesis yang dimiliki mal, karena saat ini warga sekitar mengalami kekeringan," perwakilan Aliansi Gerakan Anti Pendzoliman, Deden Sadeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, warga juga sudah mengadu ke DPRD pada 2005. Lalu DPRD layangkan surat resmi ke Pemkot Bandung agar segera mengeksekusi masalah yang timbul di PVJ. "Tapi hingga kini belum ada eksekusi," katanya.
Aksi ini dimulai pukul 13.00 WIB. Mereka membuat barisan yang saling berhadapan satu sama lain. Massa laki-laki membelakangi pintu PVJ, sedangkan massa perempuan menghadap PVJ sambil membawa spanduk. Isi spanduk diantaranya 'Kami mengambil hak masyarakat atas jalan menuju tempat ibadah'.
Akibat aks ini, pintu gerbang utara ditutup, tak bisa dilewati pengunjung. Seratusan polisi terlihat berjaga-jaga. (ern/ern)