Banyak UKM Pakai IT Karena Gengsi

Banyak UKM Pakai IT Karena Gengsi

- detikNews
Kamis, 16 Apr 2009 07:08 WIB
Bandung - IT merupakan salah satu kebutuhan utama untuk bisa bersaing dalam era globalisasi. Namun sayangnya, saat ini kebanyakan UKM menggunakan IT hanya sekedar gengsi.

Demikian disampaikan oleh Direktur Center for Innovation, Entrepreneurship and Leadership (CIEL) ITB, Dwi Larso PhD kepada detikINET usai Seminar Sukses UKM Dalam Menghadapi Perekonomian Global dengan Aplikasi Teknologi Informasi di Aula Timur ITB, Jalan Ganesha 10, Rabu (15/4/2009) sore.

"IT penting dan berguna bagi yang bisa memanfaatkan. Kalau tidak bisa memanfaatkannya malah tidak memberikan benefit bagi perusahaan," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya saat ini kebanyakan dari UKM menerapkan IT hanya sebatas mementingkan gengsi. Tidak memelihara dan mengembangkannya secara serius.

Menurut Dwi, ada dua kendala dalam penerapan IT di UKM. Yang pertama adalah masalah knowledge dan mindset. "Harus ada pengetahuan dan pola pikir untuk menumbuhkan bisnis. Bukan hanya bisnis pada saat ini. Nah teknologi bisa menjadi jembatan. Harus ada aksesnya," terangnya.

Senada dengan Dwi, Direktur Utama PT Progressio Indonesia Ir Chairul Novin, mengaku kebanyakan dari UKM saat ini memanfaatkan IT hanya untuk etalase.

"Cenderung gengsi yang lebih unggul. Pakai ini pakai itu tapi hanya sekedar etalase. Cuma nampang terus kemudian tenggelam di halaman seratus dari search engine," terang pria yang akrab dipanggil Novin. PT Progressio Indonesia mengelola situs penjualan produk andalan Kota Bandung.

Menurut Novin, jika dikelola dengan baik, online marketing sangat potensial karena pasar yang digarapnya tidak dibatasi oleh wilayah. Hal ini berdampak pada margin dan omzet yang diraup.

"Tahun lalu omzet saya Rp 1,5 miliar. Setelah memanfaatkan IT, dalam 3 bulan saya bisa meraup Rp 1,5 miliar. Belum lagi efisiensi lainnya seperti tenaga kerja dan promosi yang bisa saya pangkas," paparnya.

Walaupun menurut Novin, dirinya harus merogoh kocek sampai Rp 50 juta untuk investasi di IT. "Di awal saya beli 5 unit komputer baru, memperkerjakan staf IT dan belanja-belanja lainnya. Ya sekitar Rp 50 juta saya keluarkan. Namun nilai tersebut kecil jika dibandingkan dengan hasil yang di dapatkan," ungkapnya.

(afz/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads