Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kota Bandung Momon Abdurohman, kepada detikbandung menanggapi persaingan hotel yang terjadi di Bandung saat ini, Minggu (11/4/2009).
Ia mengatakan, hotel melati juga sama dengan hotel lainnya sebagai bagian pariwisata di Kota Bandung. Hotel melati juga ikut sumbang serta dalam program pembangunan Bandung sebagai Kota Agamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana mengubah citra itu? Momon mengatakan PHRI dan pengusaha hotel kelas melati mulai berbenah. Antara lain, memperbaiki manajemen hotel, sumber daya manusia dan pelayanan.
"Hal itu penting untuk dilakukan. Sekarang kalau mau bersaing harus sehat," katanya.
Saat ditanya apakah perlu penertiban terhadap hotel esek-esek, Momon tegas menolak. Ia mengatakan pendekatan penertiban itu malah banyak buntut negatif. "Lebih baik dengan pendekatan peningkatan kemampuan pengelola," tambahnya.
Saat ini, hotel melati juga menjadi sasaran wisatawan lokal yang datang ke Bandung. Tarif kamar yang terjangkau menjadi salah satu daya tarik.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung
(rks/rks)