"Raden dan saya adalah santri siap guna angkatan 17. Dididik November 2008 hingga Januari 2009 lalu Februari wisuda," tutur teman dekat Raden yangn meminta identitasnya disembunyikan itu, ditemui di lingkungan DT, Gerlong, Minggu (15/3/2009).
Menurutnya pada angkatan 17, ada enam kelompok yang ikut. Tiga kelompok pria dan tiga kelompok wanita. Satu kelompok terdiri dari 28 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, dia mengenal sosok Raden sebagai pribadi yang baik dan rajin. Raden pun tak sungkan untuk saling mengingatkan jika ada temannya yang berbuat salah.
Lebih lanjut, dia pun membenarkan jika Raden adalah penjual buku di depan masjid DT. "Dia sudah berdagang buku dua tahun ini ikut kakaknya. Sudah satu bulan ini saya tak melihat Raden," kata dia.
Pernyataan ini jelas berbeda dengan penjelasan Kepala Sub Bagian Humas Pesantren DT, Farihin Abdul Fatah. Dia membantah jika Raden adalah santri DT. Menurutnya Raden hanyalah pedagang yang biasa mangkal di depan masjid. Dia hanya beberapa kali ikut pengajian di DT, tapi bukan sebagai santri DT.
(ern/ern)