Keempat Labtek tersebut adalah Labtek V, VI, VII, dan VIII. Keempatnya berada tak jauh dari campus centre ITB, dengan posisi dua Labtek saling berhadapan. Labtek V dan VII berhadapan dan VI serta VIII pun berhadapan.
Adapun nama-nama labtek yang saat ini telah terpampang adalah, Gedung Benny Subianto menganti Labtek V, Gedung T.P Rahmat menganti labtek VI, Gedung Yusuf Panigoro yang asalnya Labtek VII, dan Gedung Ahmad Bakrie untuk Labtek VIII.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saya baru lagi ke kampus, sempat heran dan aneh juga waktu lihat nama Labtek diganti," kata Andri saat ditemui di labtek Benny Subianto.
Andri mengaku sudah merasa nyaman dengan sebutan ruang perkuliahan tersebut sebelum berganti nama. "Sudah jadi ciri khasnya, ko, dan orang sudah enak sebut Labtek," tutur Andri.
Senada dengan Andri, seorang mahasiswi Teknik Farmasi ITB tingkat 2, Anil Putri, menuturkan jika dirinya ataupun juga rekan-rekannya tidak akan menyebut nama gedung labtek yang sekarang telah berganti nama.
"Mahasiswa nggak akan sebut nama, ya tetap Labtek saja," kata Anil yang ditemui di Gedung Yusuf Panigoro, sebelum mengikuti praktikum perkuliahan di gedung tersebut.
Lebih lanjut, Disinggung mengenai pelabelan nama gedung merupakan kontribusi donasi pengusaha sekaligus alumni ITB, Andri menuturkan jika awalnya dia tidak mempermasalahkan jika pengantian nama Labtek sebagai bentuk kontribusi ITB terhadap para donatur.
"Tapi cukup mengherankan juga, alangkah baiknya jika alumni memberikan bantuan fasilitas langsung kepada mahasiswa sini," kata Andri.
"Kalau begitu sama juga dengan beli gedung ini," sambung Andri.
Lain halnya dengan Anil, dia menganggap pergantian nama labtek sebagai bentuk kontribusi ITB terhadap para donatur sebagai sesuatu yang biasa.
"Biasa saja, kan bantu juga. Yang penting uangnya untuk bantu pendidikan," pungkas Anil.
(ahy/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini