Hal ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Widyo Nugorho Sulasdi, pada saat jumpa pers di ruang rapat Rapim B Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Selasa (10/2/2009).
"Orangtua mahasiswa jangan melempar tanggung jawab kepada ITB karena sebelumnya ada perjanjian. Dwi meninggal ketika mengikuti OS (orientasi siswa-red) ilegal yang dilaksanakan IMG. Jadi, tidak ada kaitannya kegiatan tersebut dengan ITB," tegas Widyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipaparkan Widyo, pada 2 Agustus 2007 orangtua Dwi dan demikian juga Dwi sudah menandatangani surat perjanjian. Isinya adalah tidak akan mengikuti atau melakukan kaderisasi, dilarang melakukan orientasi dan juga kegiatan kemahasiswaan yang tidak mendapat izin resmi dari ITB.
"Larangan-larangan tersebut yang mesti diketahui oleh orangtua dan mahasiswa. Orangtua Dwi juga salah, karena tidak melihat perjanjian awal. Mengapa orangtua tidak mengetahui putra-putrinya mengikuti orientasi siswa ilegal. Jadi jangan menyalahkan ITB, sebab ITB dalam hal ini tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung.
(lom/lom)