Denny Khanifah, peneliti BFI mengatakan workhsop ini bertujuan untuk mengembangkan budaya Indonesia di kalangan remaja. Selain itu Denny berharap workshop ini dapat menumbuhkan inovasi di kalangan remaja. "Karena yang namanya budaya berasal dari inovasi," ujarnya.
Para murid diajarkan cara menggunakan software Batik Fisika 1.0 buatan BFI. Software tersebut mengolah gambar-gambar segitiga yang dibuat oleh para siswa menjadi gambar batik. Para murid lalu mencoba membuat gambar berbagai segitiga, baik kecil maupun besar. Lalu komputer mengolah gambar tersebut dalam berbagai generatif batik fraktal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menjadi pola batik, gambar tersebut lalu diprint dan para murid memindahkan gambar batik di atas kertas. Setelah itu pola dipindahkan ke atas kain yang telah disediakan pola batik pun siap untuk dimalam atau menggunakan lilin.
Menurut Rini Ambarwati, Ketua Program Studi Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung workhsop hari ini hanya berlangsung sampai proses pemberian malam saja. "Untuk proses pewarnaan akan dilakukan besok dengan teknik mencelup," ujar Rini.
Rini menjelaskan malam itu merupakan proses pemberian alur batik pada kain dengan menggunakan canting. "Proses malam itu bisa berhari-hari, tergantung besarnya kain," ujarnya.
Hasil workshop ini akan dipamerkan di Museum barli dalam acara Sketsa Bangsaku yang berlangsung hingga 15 Februari mendatang.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ema/ema)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini