Demikian disampaikan guru besar STSI ini menanggapi pernyataan Presiden PKS Tifatul Sembiring. Sebelumnya Tifatul mengatakan dari sisi sejarah jaipong adalah tari erotis dan berasal dari tempat-tempat kurang baik.
Padahal menurut Endang, dari sisi sejarah jaipong adalah tarian kreasi seniman Gugum Gumbira yang diramu dari tari ketuk tilu dan pencak silat. Kala itu Gugum ingin meramu seni-seni rakyat di kalangan bawah agar bisa ditampilkan di kalangan elit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana-mana juga ada tari hiburan dan minuman keras bukan cuma jaipong," tutur saat dihubungi detikbandung, Sabtu (7/2/2009).
Menurut Endang, harus bisa membedakan antara sejarah dan ekses akibat. Ekses pun tidak hanya terjadi pada jaipong tapi bisa terjadi di mana saja.
"Jangan terburu-buru buat statement," ujarnya. Endang pun mengharapkan akan ada diskusi bersama para seniman untuk membahas masalah ini.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ema/ema)