'3G Kesatuan Utuh dari Tari Jaipongan'

'3G Kesatuan Utuh dari Tari Jaipongan'

- detikNews
Kamis, 05 Feb 2009 19:48 WIB
Bandung - Mengurangi atau bahkan menghilangkan goyang, gitek, dan geol (3G) dalam tari jaipongan sulit dilakukan. Sebab 3G merupakan satu kesenian utuh dari jaipongan. 3G dalam tarian ini bukan untuk mengundang hasrat.

Hal itu dikatakan pencipta tari jaipongan, Gugum Gumbira Tirasondjaja, saat dihubungi detikbandung, Kamis Malam (5/2/2009). "3G itu bukan sengaja untuk mengundang hasrat, tapi sudah menjadi satu kesatuan dari seni pertunjukan," kata Gugum.

Menurutnya jika sebagian orang menilai 3G mengundang hasrat, sebaiknya orang yang mempunyai pandangan itu jangan menontonnya. "Ya kalau gubernur merasa terganggu, tinggal jangan dilihat saja," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutya, imbauan Gubernur terkait menutupi ketiak dan mengurangi 3G dalam kesenian Jaipongan tersebut tidak jelas. "Dicari mana yang tidak sesuainya. Ini tidak jelas. Kalau perlu tunjukan Jaipong mana yang dimaksud gubernur tidak sesuai kaidah," jelas Gugum.

"Jadi jangan sampai hanya imbauan saja, masih perlu kiranya dikaji lagi. Atau jangan-jangan bukan Gubernur yang mengimbau tapi orang lain," kata Gugum.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwista dan kebudayan (Kadisparbud) Jawa Barat Herdiwan mengatakan tak hanya gubernur yang menginginkan para penari Jaipongan menutup ketiak dan mengurangi 3G, tapi juga, kata Herdiwan, sebagian masyarakat ada yang terganggu dengan penampilan penari jaipong. Misal, pakaian penari yang memperlihatkan ketiak dan goyangan si penari.



Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ahy/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads