Hal itu dikatakan pencipta tari jaipongan, Gugum Gumbira Tirasondjaja, saat dihubungi detikbandung, Kamis Malam (5/2/2009). "3G itu bukan sengaja untuk mengundang hasrat, tapi sudah menjadi satu kesatuan dari seni pertunjukan," kata Gugum.
Menurutnya jika sebagian orang menilai 3G mengundang hasrat, sebaiknya orang yang mempunyai pandangan itu jangan menontonnya. "Ya kalau gubernur merasa terganggu, tinggal jangan dilihat saja," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jangan sampai hanya imbauan saja, masih perlu kiranya dikaji lagi. Atau jangan-jangan bukan Gubernur yang mengimbau tapi orang lain," kata Gugum.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwista dan kebudayan (Kadisparbud) Jawa Barat Herdiwan mengatakan tak hanya gubernur yang menginginkan para penari Jaipongan menutup ketiak dan mengurangi 3G, tapi juga, kata Herdiwan, sebagian masyarakat ada yang terganggu dengan penampilan penari jaipong. Misal, pakaian penari yang memperlihatkan ketiak dan goyangan si penari.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ahy/ern)