Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk Konser keliling Burgerkill selama di Australia mulai 20 Februari-1 Maret 2009 nanti.
Dalam acara yang digelar di Ballrom Hyatt Regency Hotel, Rabu (4/2/2009) malam, BK melelang giant poster, chord bass Guitar yang telah ditandatangani oleh para 5 personil BK, dan sepatu sneakers BK yang dibuat hanya sepasang oleh Tegep Boots.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelelangan selanjutnya adalah chord bass guitar Edi Brokoli yang bertugas sebagai pemandu acara membukanya diangka Rp 5 juta dan langsung dilirik oleh Ridwan Kamil yang mewakili Perkumpulan Komunitas Kreatif Kota Bandung (PKKKB). Kadisperindag Agus Gustiar turut menawar dengan harga Rp 5.5 juta.
Alhasil, lelang ditutup di harga Rp 6 juta dan jatuh ke tangan Ridwan Kamil. "Saya membeli Bass ini karena memiliki nilai historis yang tinggi buat Burgerkill dan akan saya pajang di dinding rumah," ujarnya.
Menurut Eben, chord bass guitar tersebut merupakan alat musik pertama yang dibeli dari uang kas BK. "Bass itu telah menemani Burgerkill selama 6 tahun dan terlibat dalam pembuatan album pertama di album Beyond Coma and Despair,' ujarnya.
Lelang terakhir adalah sepatu sneaker desain Tegep Boots yang dibuat satu-satunya dan khusus dibuat untuk lelang. Sepatu berwarna hitam merah tersebut terdapat gambar cover album Beyond Coma and Despair di depan sepatu. Terdapat tulisan BK di sisi dalam sepatu dan The Invasion of Noise Western Australia Tour 2009 di sisi luar sepatu.
Sepatu dibuka dengan harga Rp 500 ribu oleh Edi Brokoli. Tegep, sang pembuat sepatu tampaknya tidak rela sepatu buatannya dihargai Rp 500 rib. Ia lalu langsung menawar dengan harga Rp 1 juta. Edi yang kesengsem dengan sepatu itu pun lalu menaikkan harga menjadi Rp 1,5 juta.
Gustav Hariman Iskandar dari Common Room menawar sepatu itu dengan harga Rp 2 juta. Edi Brokoli tampak tidak mau kalah dan sangat bernafsu untuk mendapatkan sepatu itu dan menaikkan tawaran menjadi Rp 2,5 juta.
Abdullah, teman Edi Brokoli yang tinggal di Malaysia tertarik dengan sepatu itu. Ia menawar harga sepatu itu dengan harga Rp 3 juta. Chronic Rock, menawar sepatu tersebut dengan harga Rp 3,5 juta. Abdullah yang tidak mau kalah, mencoba sepatu tersebut untuk mengetahui apakah ukuran sepatunya sama dengan kakinya. Setelah cocok, Abdullah lalu menaikkan harga sepatu itu menjadi Rp 3,8 juta rupiah.
Chronic Rock pun tak mau kalah. Ia menaikkan harga menjadi Rp 4 juta. Abdullah tidak dapat menawar lebih tinggi. "Saya harus pulang ke KL (Kuala Lumpur)," ujarnya.
Acara lelang tersebut berakhir dengan total lelang Rp 20 juta. Pemasukan lainnya adalah dari tiket undangan yang dijual Rp 500 ribu untuk VIP dan Rp 1.750 ribu juta untuk VVIP. "Jadi totalnya Rp 42,250 ribu," ujar Edi Brokoli menutup acara.
Kabar-kabar komunitas di Bandung ada di Forumbandung. (ahy/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini