Hal itu disebabkan, ketiga tanggul sudah rusak dan bisa menyebabkan banjir di daerah Pantura, seperti di Karawang, Bekasi, dan Cipunagara Pamanukan, Subang. Tiga tanggul yang rawan tersebut berada di Kaceot, Teluk Kanji, Kedung Gede.
Menurut Kepala Pusat Sumber Daya Air Jawa Barat, Iding Srihadi A, tanggul penahan di Citarum tersebut sudah tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iding mengatakan jika tanggul tidak segera diperbaiki, ia khawatir luasan pemukiman dan persawahan yang terendam bisa lebih besar. Saat ini ada 7.200 ha lahan sawah yang terendam di kawasan Pantura, yaitu, Karawang, Bekasi, dan Cipunagara Pamanukan, Subang. Menurut Iding ada 8-12 kecamatan yang terancam terendam.
Ketika ditanya mengenai perbaikan tanggul yang rusak iding melemparkan tanggung jawab ke Balai Besar wilayah Sungai atau PBWS Citarum. "Soalnya aliran sungai Citarum ini sampai melewati Bekasi lalu ke laut," kata Iding.
Karena itu perbaikan tanggul-tanggul yang berada di DAS Citarum menurut Iding menjadi kewenangan pemerintah pusat yang dilaksanakan oleh PBWS Citarum.
Iding mengatakan bahwa perbaikan tanggul tersebut memakan biaya yang tidak sedikit, sekitar Rp 400 juta untuk 1 kilometer tanggul.
"Bayangkan panjang tanggul itu sepanjang 30 km dari Cipunagara sampai Bekasi," kata Iding. Iding mengingatkan jika curah hujan masih tinggi sampai bulan Maret maka masyarakat yang tinggal di DAS Citarum harus berhati-hati.
(tya/ern)