Even tahunan yang dimulai tahun sejak 2005 ini, terlihat biasa saja. Tema yang diusung adalah 'Bihari, kiwari, baring supaji' atau artinya 'Kemarin, sekarang, dan masa yang akan datang'. Tujuannya untuk agar Braga bisa menjadi musium hidup.
Namun, meski dimaksudkan ingin mengembalikan kejayaan Braga, namun even Braga kurang mengangkat potensi Braga. Itu bisa ditunjukan dari stand yang berada dalam fesival ini. Dari 39 stand yang ada, hanya ada dua stand dari warga Braga yaitu stand RW 08 yang menjual makanan, dan stand RW 6 menjual kerajinan warga Braga, seperti lukisan dan patung. Selebihnya adalah stand yang didatangkan dari pedagang BTC, dan ITC. Di antara stand-stand itu tersisip Museum Barli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mah seperti bazar biasa saja," ujar salah seorang pengunjung, Astriani, saat ditanya komentarnya.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf mengatakan dengan digelarnya even tahunan Braga Festival ini, diharapkan Braga bisa menjadi icon Jabar dan aset kota.
Pantauan detikbandung, jumlah pengunjung masih sedikit. Fesival yang digelar dari Pertigaan Asia-Afrika hingga Braga City Walk ini terliha lengang. Acara ini akan digelar hingga pukul 21.00 WIB.
(ern/ern)