Dari pantauan detikbandung di sepanjang Jalan Braga, batu-batu yang terpasang dari perempatan Naripan-Braga sampai dengan Braga-Lembong terlihat bergelombang. Setiap kendaraan roda dua dan empat yang melintasi jalan tersebut batu-batu penyangga jalan mengeluarkan bunyi.
Menurut Agus (35) salah seorang warga yang ditemui di Jalan Braga, pecahnya batu-batu tersebut kemungkinan karena jalan yang tidak kuat menahan beban kendaraan yang melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus pun menyayangkan rencana awal Pemkot Bandung yang mengkhususkan Jalan Braga sebagai kawasan pejalan kaki, namun samai saat ini kendaraan-kendaraan masih berseliweran di sepanjang Jalan Braga.
"Katanya untuk pejalan kaki tapi mobil motor tetap bisa masuk, sayang sekali jadi penghamburan uang," keluhnya.
Pantauan detikbandung saat ini kendaraan yang melintas hanya mampu memacu kendaraannya dengan kecepatan 20-40 km per jam dikarenakan padatnya ruas jalan tersebut. Selain itu setengah badan jalan harus direlakan dipakai untuk perparkiran kendaraan mobil dan motor.
Adapun revitalisasi Jl Braga berlangsung bulan Oktober 2008 lalu. sekitar 2.700 batu andesit digunakan untuk mengantikan aspal jalan tersebut. Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan untuk revitalisasi ini bernilai Rp 1,7 miliar.
Rencananya dua hari ke depan, Wali kota Bandung Dada Rosada akan meresmikan kawasan Braga menjadi kawasan Pedestrian (pejalan kaki) yang dibarengi dengan gelaran Braga Festival.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ahy/ahy)